LELAKI ZENITH: Renungan
Temen saya terjangkit V!rus Corona, tapi Kami Baik baik saja

Temen saya terjangkit V!rus Corona, tapi Kami Baik baik saja

virus corona di natuna
Tonton Videonya di Isak Harry Project

Temen-temen salah seorang sahabat saya terkena virus korona, segala gelaja yang dipaparkan oleh ahli medis seperti sesak, batuk, badan panas terlihat jelas dalam diri sahabat saya itu. kecuali beberapa diantara kami. Semuga orang menjauhinya. Bahkan semua orang melihatnya seperti bukan melihat manusia lagi !

Sahabat ternyata gossip virus corona jauh lebih berbahaya dari pada virus corona itu sendiri.
Karena virus corona hanya melumpuhkan kekebalan tubuh kita, sedang gossip virus korona melumpuhkan asal muasal kita sebagai manusia yang utuh dan penuh cinta. Tidak hanya kekebalan tubuh yang diserang, tetapi kekebalan sifat manusiawinya kita yang dilumpuhkan.
Contoh kasus.

Beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa temen-temen yang baru pulang dari wuhan cina akan di karantina di pulau natuna. Dan semua masyarakat natuna menolak. Bahkan ada yang sampai berdemo agar natuna jangan dijadikan tempat percobaan sebuah virus.
Warga natuna yang menolak itupun tentu tidak salah temen-temen. Wajar wajar saja mereka kawatir. Tapi inilah realitas yang ada, bahwa gossip virus corona telah berhasil melumpuhkan kekbalan sifat manusiawi kita. Bayangkan jika tidak ada gossip dan berita yang beleihan. Saya yakin, sifat manusiawi kita akan jauh lebih kuat dari sekedar bahayanya virus tersebut.
 Ratusan tahun yang lalu, nabi ayub pernah terkena penyakit menular dan mematikan. Tapi Tau kah temen-temen kenapa nabi ayub di jauhi. ?  iyap bukan karena penyakit itu bisa menular dan mematikan tapi karena gossip gossip beredar yang beredar.
Saya ngin cerita sedikit tentang sebuah agresi militer yang dipimpin oleh che gue vara dan fidel castro ketika revolusi cuba.
Semua tau, jika dibandingkan kekuatan cuba dengan amerika pada saat itu, cuba tak ada apa2nya. Secara kuantitas tentara amerika menang sepuluh kali lipat. Tapi beruntung che guavara, selain aslinya seorang dokter asal argentina, ia juga merupakan seorang penulis.
Tepat beberapa hari sebelum cuba akan di kepung tentanra amerika. Che Guevara menulis sebuah surat perintah kepada pasukannya.

Kurang lebih Isi surat perintah itu begini.
Letanan 1, jaga posutarai, tugasmu adalah memenggal setiap kepala orang orang amerika.
Letnan 2, jaga pos selatan tugasmu adalah memenggal setiap kepala orang orang amerika
Letnan 3 dan 4, jaga pos timur dan barat tugasmu adalah memenggal setiap kepala orang orang amerika

Itninya temen-temen. Surta tugas itu seolah olah ingin menunjukkan pasukan cuba tengah siap sedia melawan amerika dari segala penjuru.

Padahal surat perintah itu hanyalah propaganda untuk mengacaukan mentalitas tentara amerika. Sehingga emosinya tidak stabil. Tidak focus dan kacau. Maka benar saja, surat itu sengaja di lepas dan dibocorkan sehingga surat surat perintah itu dibaca oleh tentara Amerika.

Al hasil, tentara cuba yang jumlahnya sedikit itu menang perang temen-temen. !

Apa yang dapat kita ambil dari kisah ini. ?

  • Kadang kadang, gossip lebih kejam dari pada fakta sebenarnya
  • Gossip tidak hanya dapat melumpuhkan dan membunuh seseorang, tetapi juga dapat mengacaukan sehinga orang orang saling menjauhi bahkan saling serang dan saling lumpuhkan oleh karena emosi dan akal sehat tidak stabil.
Untuk sahabat kami yang mungkin hari ini terjangkit virus korona, bersabarlah. Tuhan tau mana yang terbaik. Engkau disana sambil berjuang, kami di sini mendoakan.

Nabi ayub ! sembuh bukan karena paksin para dokter, tapi sembuh karena kesabarannya terhadap sikap orang-orang juga kaerna kesabarannya menghadapi penyakit tersebut.

Percayalah Tuhan ada dalam setiap aku. Dan berita temen saya yang terkena virus korona itu adalah perumpamaan temen saya, temen anda, dan temen kita semua.

Sampai jumpa


Jika kita pandai bersyukur. Masih adakah orang yang dikatakan miskin.

Jika kita pandai bersyukur. Masih adakah orang yang dikatakan miskin.


Sahabat ! Sejak kecil, sejak duduk di bangku sekolah dasar bahkan sejak masih dalam buaian. Kita selalu diajarkan bagaimana agar kita menjadi manusia yang serba kekurangan. Mental kita terus dipaksa tekankan agar kita menolak maha rahasia Tuhan yang menciptakan kita sebagai makhluk yang sempurna (karena kekurangan).

Satu mantra yang merusak mental itu terangkum dalam satu istilah saja. Yaitu “miskin”.

Sewatku dalam buaian, orangtua orang tua kita selalu melafalkan mantra itu ke telinga kita sembari menyusui dan menimang kita. Sewaktu duduk di bangku sekolahan guru guru kita melalui system pendidikan yang telah ditentukan, mental kita diarahkan menjadi manusia pesakitan. Begitu juga ketika kita telah dewasa menjadi manusia. Lingkungan lingkungan kita seolah mejawab dan merealisasikan mantra mantra itu. Maka hiduplah kita sebagai manusia yang tidak pandai bersyukur atas apa yang tuhan berikan kepada kita.

BPJS atau Beasiswa untuk siswa dan mahasiswa miskin bagi saya adalah salah satu bentuk penghinaan. Bukan sobbing dan merasa menjadi orang yang serba punya dan beradada. Tapi di pikir saya, hal hal semacam itulah yang akan mendidik mental kita untuk terus menjadi orang yang serba tak mampu. Mengapa harus kita terus terusan memiliki mental buruk yang serba tak mampu?

Saya kadang bertanya.
Jika kita pandai bersyukur. Masih adakah orang yang dikatakan miskin

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *